MANAJEMEN
KONFLIK DALAM PERUSAHAAN
Laila Said Nadiyah
150210301071
Abstraksi
Perusahaan
adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau
badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi
kebutuhan manusia. Di dalam setiap perusahaan tidak akan terlepas dari
istilah konflik, yakni ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota
yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya yang
terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka
mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau presepsi. Konflik di dalam suatu perusahaan seringkali terjadi karena
masalah komunikasi antar karyawan maupun antara karyawan dengan atasan. Selain
karena masalah komunikasi, konflik di dalam perusahaan juga dapat terjadi
karena masalah struktur dan masalah pribadi. Terjadinya konflik dapat
mengganggu kegiatan perusahaan, sehingga diperlukan adanya manajemen konflik
untuk mengurangi dan mengatasi konflik yang terjadi di dalam perusahaan. Manajemen
konflik dapat disebut sebagai langkah-langkah yang diambil para pelaku atau
pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah tertentu yang akan menghasilkan
ketenangan diantara keduanya. Manajemen konflik diharapkan dapat mengatasi
permasalahan yang terjadi, sehingga kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan lancar.
Kata kunci :
Perusahaan, Konflik, Manajemen Konflik
PENDAHULUAN
Perusahaan
merupakan suatu badan usaha yang tidak bisa terlepas dari konflik. Konflik
merupakan sesuatu hal yang wajar dan
pasti akan dihadapi oleh manusia. Tidak hanya manusia saja yang mengalami
konflik, binatang dan tumbuhan pun juga memiliki hal yang sama. makhluk hidup
tersebut sering terlibat konflik memperebutkan makanan, ruang untuk tempat
mereka hidup.
Konflik
adalah pertentangan yang timbul di dalam diri seseorang (masalah intern) maupun
dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik dapat
berupad perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (the presence
of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak
atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak,
sampai kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai
pengahalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.
Manajemen konflik merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu konflik.
Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada penyelesaian
konflik yang dilakukan oleh pelaku konflik maupun pihak luar. Bagi pihak luar
sebagai pihak kertiga yang diperlukan adalah informasi yang akurat tentang
situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif diantara pelaku dapat
terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.
Manajemen
konflik dapat disebut sebagai langkah-langkah yang diambil para pelaku atau
pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah tertentu yang akan menghasilkan
ketenangan diantara keduanya. Proses dari manajemen konflik dapat melibatkan
bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah atau pengambilan
keputusan oleh pihak ketiga. Manajemen konflik dalam perusahaan diharapkan
dapat menjadi senjata pemecah masalah, sehingga kegiatan perusahaan bisa
berjalan dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan lebih mudah.
Definisi
perusahaan
Perusahaan
adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau
badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi
kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan
menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu manusia, alam dan modal. Kegiatan
produksi dan distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Namun ada juga
kegiatan produksi yang tujuannya bukan untuk mencari laba. Seperti yayasan
sosial, keagamaan, dll. Hasil suatu produksi dapat berupa barang dan jasa.
Perusahaan
swasta adalah perusahaan yang modalnya diusahakan oleh pihak swasta, baik
swasta nasional, swasta asing, maupun gabungan antara keduanya. Perusahaan
swasta dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :
1.
Perusahaan perorangan
Bentuk ini amat lazim terdapat di Indonesia,
terutama pada pengusaha-pengusaha kecil atau yang biasa disebut UKM (usaha kecil
menengah), hampir setiap usaha kecil yang kita temui adalah perusahaan
perorangan. Dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung
jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perus ahaan. Tidak ada
pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan.
2.
Perseroan terbatas (PT)
Pada perseroan terbatas, seseorang mengumpulkan dana
dari banyak orang dengan cara menjual surat berharga yang disebut saham. Pada
surat tersebut tertera nominal harga saham tersebut. Setiap pemegang saham
disebut persero. Dengan demikian, setiap persero adalah setiap orang yang telah
menyerahkan dananya kepada perusahaan yang bersangkutan.
3.
Firma
Hampir sama saja dengan PT, tetapi firma bukan
merupakan pengumpulan modal melalui saham. Sebaliknya modal firma diperoleh
dari beberapa orang dalam bentuk tunai, bukan saham. Jumlah penyetor modal pada
firma tidaklah sebanyak persero dalam PT, melainkan hanya beberapa orang saja.
Hanya dua, tiga, atau empat orang saja. Pendeknya, hanya sedikit orang saja,
begitulah. Berbeda dengan para persero, para penyetor modal pada firma
bertanggung jawab terhadap firmanya dengan tanggung jawab tidak terbatas.
Mereka bertanggung jawab atas kerugian
firma sampai pada harta kekayaan mereka pribadi (Suherman, 2005:63).
4.
Persekutuan komanditer (CV)
CV adalah
suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau
lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang
berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara
aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal
saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif
mengurus perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal
disebut sekutu pasif.
Konflik
dalam perusahaan
Kata konflik berasal dari
bahasa Latin yaitu configere yang artinya saling memukul. Berdasarkan
kamus besar bahasa Indonesi, konflik diartikan sebagai percekcokan,
perselisihan, pertentangan. Definisi konflik menurut sosiologis adalah
suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (atau juga kelompok) yang
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya
tidak berdaya.
Arti
konflik telah dikacaukan dengan banyaknya definisi dan konsepsi yang saling
berbeda. Pada hakekatnya konflik dapat didefinisikan sebagai segala macam
interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak. Konflik
organisasi (organizational conflict)
adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau
kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka
harus membagi sumber daya – sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan
kerja dan/atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status,
tujuan, nilai atau presepsi (T.Hani, 1984:344).
Didalam hubungan komunikasi di suatu
lingkungan kerja atau perusahaan konflik antar individu akan sering terjadi.
Konflik yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah komunikasi yang
kurang baik. Sehingga cara mengatasi konflik dalam perusahaan harus benar-benar
dipahami management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang
timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan
dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan
baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara
atasan dan bawahan terjadi bisa-bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
misalnya mogok kerja, bahkan demo.
Penyebab terjadinya konflik
Konflik
biasanya timbul dalam perusahaan sebagai hasil akibat adanya masalah-masalah
komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Secara ringkas
penyebab-penyebab tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Komunikasi : salah pengertian yang
berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, informasi yang tidak
lengkap dan sebagainya. Status mempengaruhi komunikasi, terutama dalam
organisasi hirarki yang kaku yang merupakan ciri banyak perusahaan. Prestise,
kekuasaan, kedudukan, pangkat dan uang dapat memberikan status kepada seseorang
tanpa memperhatikan kemampuannya. Maka orang-orang yang mempunyai status
hendaknya menjadi ramah jika berkomunikasi dengan bawahan (Eugene, 1983:110)
2. Struktur.
Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam artian yang mencakup: ukuran
(kelompok), derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota kelompok,
kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan
tujuan kelompok, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, dan derajat ketergantungan
antara kelompok. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran kelompok dan derajat
spesialisasi merupakan variabel yang mendorong terjadinya konflik. Makin besar
kelompok, dan makin terspesialisasi kegiatannya, maka semakin besar pula
kemungkinan terjadinya konflik.
3.
Variabel Pribadi. Sumber konflik
lainnya yang potensial adalah faktor pribadi, yang meliputi: sistem nilai yang
dimiliki tiap-tiap individu, karakteristik kepribadian yang menyebabkan
individu memiliki keunikan dan berbeda dengan individu yang lain. Kenyataan
menunjukkan bahwa tipe kepribadian tertentu, misalnya, individu yang sangat
otoriter, dogmatik, dan menghargai rendah orang lain, merupakan sumber konflik
yang potensial. Kemudian jika individu terlibat secara emosional, dan mereka
merasa cemas, tegang, frustrasi, atau muncul sikap bermusuhan, maka konflik
berubah menjadi konflik yang dirasakan. Konflik yang telah disadari dan dirasakan keberadaannya
itu akan berubah menjadi konflik yang nyata, jika pihak-pihak yang terlibat
mewujudkannya dalam bentuk perilaku. Misalnya, serangan secara verbal, ancaman
terhadap pihak lain, serangan fisik, huru-hara, pemogokan, dan sebagainya.
Jenis-jenis konflik
1. Jenis-jenis
konflik dilihat dari pelakunya, antara lain :
·
Konflik
intraindividu. Konflik ini dialami oleh individu dengan dirinya sendiri karena
adanya tekanan peran dan ekpektasi di luar berbeda dengan keinginan atau
harapannya.
·
Konflik
antarindividu. Konflik yang terjadi antarindividu yang berada dalam suatu
kelompok atau antarindividu pada kelompok yang berbeda.
·
Konflik
antara individu dengan kelompok. Konflik ini berhubungan dengan cara individu
menghadapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka
. sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh
kelompok kerjanya karena melanggar norma-norma kelompok.
·
Konflik
antarkelompok. Konflik yang bersifat kolektif antara satu kelompok dengan
kelompok lain.
·
Konflik
organisasi. Konflik yang terjadi antara unit organisasi yang bersifat
struktural maupun fungsional. Contoh : konflik antara bagian pemasaran dengan
bagian produksi.
2. Jenis
Jenis konflik ditinjau dari jenisnya, yaitu :
·
Konflik
Konstruktif, yakni adalah konflik yang memiliki nilai positif bagi pengembangan
organisasi.
·
Konflik
Destruktif, yakni konflik yang berdampak negatif bagi pengembangan organisasi.
3. Jenis
Jenis Konflik dari segi instansionalnya, yaitu :
·
Konflik
kebutuhan individu dengan peran yang dimainkan dalam organisasinya. Tidak
jarang kebutuhan dan keinginan karyawan bertentangan atau tidak sejalan dengan
kebutuhan dan kepentingan organisasi. Hal ini dapat memunculkan konflik.
·
Konflik
peranan dengan peranan. Setiap karyawan dari organisasi memiliki peran yang
berbeda-beda dan ada kalanya perbedaan peran tiap individu tersebut memunculkan
konflik karena setiap individu berusaha untuk memainkan peran tersebut dengan
sebaik-baiknya.
·
Konflik
individu dengan individu lainnya. Konflik ini seringkali muncul apabila seorang
individu berinteraksi dengan individu lain, disebabkan oleh latarbelakang, pola
tindak, pola pikir, kepribadian, persepsi, minat dan sejumlah karakteristik
yang berbeda antara satu dengan yang lain.
4. Jenis
Jenis Konflik dari segi materi atau masalah yang menjadi sumber konflik, yaitu
:
·
Konflik
tujuan. Adanya perbedaan tujuan antarindividu, kelompok maupun organisasi bisa
memunculkan konflik.
·
Konflik
peranan. Setiap manusia memiliki peran lebih dari satu. Peran yang dimainkan
dengan jumlah yang banyak tersebut, seringkali memunculkan konflik.
·
Konflik
nilai. Nilai yang dianut seseorang seringkali tidak sejalan dengan sistem nilai
yang diatur oleh organisasi atau kelompok. Hal ini dapat berpotensi untuk
memunculkan konflik.
·
Konflik
kebijakan. Konflik ini muncul karena seorang individu atau kelompok tidak
sependapat dengan kebijakan yang ditetapkan organisasi.
5. Jenis
Jenis Konflik dari segi strukturnya, yaitu :
Menurut T. Hani Handoko
(1984:351), dalam organisasi klasik ada empat daerah struktural dimana konflik
sering timbul :
·
Konflik
hirarki, yaitu konflik antara berbagai tingkatan organisasi. Manajemen menengah
mungkin konflik dengan personalia penyelia, dewan direktur mungkin konflik
dengan manajemen puncak, atau secara umum terjadi konflik antara manajemen dan
para karyawan.
·
Konflik
fungsional, yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi.
Sebagai contoh klasik, konflik antara departemen produksi dan pemasaran dalam
suatu organisasi perusahaan.
·
Konflik
lini-staf, yaitu konflik antara lini dan staf, hal ini sering merupakan hasil
adanya perbedaan-perbedaan yang melekat pada personalia lini dan staf.
·
Konflik
formal-informal, yaitu konflik antara organisasi formal dan informal.
Ada tiga pandangan mengenai konflik,
yaitu :
1. Pandangan Tradisional
Pandangan
tradisional menyatakan bahwa konflik harus dihindari karena akan menimbulkan
kerugian. Aliran ini memandang konflik sebagai sesuatu hal yang buruk, tidak
menguntungkan dan juga selalu merugikan organisasi. Oleh karena itu konflik ini
harus dicegah dan juga dihindari sebisa mungkin dengan mencari akan
permasalahannya.
2. Pandangan Hubungan Kemanusiaan
Pandangan
aliran behavioral ini menyatakan bahwa konflik merupakan sesuatu yang wajar,
alamiah dan tidak dapat dihindarkan dalam setiap kelompok manusia. Konflik ini
sebenarnya tidak selalu buruk karena memiliki potensi kekuatan yang positif di
dalam menentukan kinerja kelompok. Konflik tidak selamanya hanya merugikan,
bahkan bisa menguntungkan, yang oleh karena itu konflik harus dikelola dengan
baik.
3. Pandangan Interaksionis
Pandangan
ini menyatakan bahwa konflik bukan sekedar sesuatu kekuatan positif dalam suatu
kelompok, namun juga mutlak diperlukan untuk suatu kelompok agar dapat
berkinerja secara positif. Oleh karena itu konflik harus diciptakan. Pandangan
ini berdasarkan pada keyakinan bahwa organisasi yang tenang, damai dan harmonis
ini justru akan membuat organisasi itu menjadi statis, stagnan dan juga tidak
inovatif. Dampaknya yaitu pada kinerja organisasi menjadi lemah.
Manajemen konflik
Ada tiga bentuk manajemen konflik,
yang pertama adalah stimulasi konflik dalam satuan-satuan organisasi dimana
pelaksanaan kegiatan lambat karena tingkat konflik terlalu rendah. Kedua adalah
pengurangan atau penekanan konflik bila terlalu tinggi atau menurunkan
produktivitas, dan yang terahir adalah penyelesaian konflik.
1.
Stimulasi
konflik.
Seperti yang telah disebutkan diawal, konflik dapat
menimbulkan dinamika dalam pelaksanaan kerja suatu perusahaan. Situasi dimana
konflik terlalu rendah akan menyebabkan para karyawan takut berinisiatif, dan
akhirnya menjadi pasif. Kejadian-kejadian, perilaku, dan informasi yang dapat
mengarahkan karyawan untuk bekerja seringkali diabaikan, para anggota kelompok
saling bertoleransi terhadap kelemahan dan kejelekan pelaksanaan kerja. Manajer
dari kelompok seperti ini perlu merangsang timbulnya persaingan dan konflik
yang dapat mempunyai efek penggemblengan.
Metode stimulasi konflik meliputi :
·
Pemasukan
atau penempatan orang luar ke dalam kelompok.
·
Penyusunan
kembali organisasi.
·
Penawaran
bonus, pembayaran insentif dan penghargaan untuk mendorong persaingan yang
sehat.
·
Pemilihan
manajer-manajer yang tepat.
·
Perlakuan
yang berbeda dengan kebiasaan.
2.
Pengurangan
konflik
Manajer biasanya lebih terlibat dengan pengurangan konflik
daripada stimulasi konflik. Metode pengurangan konflik menekan terjadinya
antagonisme yang timbul karena konflik. Jadi metode ini mengelola tingkat
konflik melalui pendinginan suasana, tetapi tidak menangani masalah-masalah
yang semula menimbulkan konflik.
Dua metode dapat digunakan untuk mengurangi konflik.
Pendekatan efektif pertama adalah mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan
dengan tujuan yang lebih bisa diterima kedua kelompok. Metode efektif yang
kedua adalah mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi
ancaman atau musuh yang sama.
3.
Penyelesaian
konflik
Metode penyelesaian konflik yang akan dibahas berikut
berkenaan dengan kegiatan-kegiatan para manajer yang dapat secara langsung
mempengaruhi pihak-pihak yang bertentangan. Metode-meode penyelesaian konflik
lainnya yang dapat digunakan, mencakup perubahan dalam struktur organisasi,
mekanisme koordinasi, dan sebagainya. Ada tiga metode penyelesaian konflik yang
sering digunakan, yaitu dominasi atau penekan, kompromi, dan pemecahan masalah
integratif. Metode-metode ini berbeda dalam hal efektivitas dan kreativitas
penyelesaian konflik serta pencegahan situasi konflik dimasa mendatang.
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa konflik merupakan sejumlah bentuk ketidaksesuaian yang
timbul diantara pihak-pihak yang berinteraksi. Konflik timbul melalui suatu proses
yang dimulai dari potensi pertentangan., dan sampai akhirnya memunculkan reaksi
atau perilaku dari pihak lain yang berhubungan. Konflik yang terjadi dalam
perusahaan bisa diatasi dengan berbagai metode yang tergabung dalam manajemen
konflik.
Setiap pimpinan harus memahami
manajemen konflik, agar dapat mengarahkan konflik yang timbul ke arah yang
diinginkan, sehingga dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja
perusahaannya. Setiap perusahaan harus menerapkan manajemen konflik. Manajemen
konflik diharapkan dapat membantu penyelesaian berbagai masalah yang ada dalam
perusahaan, agar kualitas perusahaan dan produk yang dihasilkan bisa terus
meningkat.
Daftar pustaka
Handoko, T.Hani.1984. Manajemen
Edisi 2. Yogyakarta : BPFE
Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada
Teori Ekonomi Mikro dan Makro Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali Pers.
Benge, Eugene J.1983. Pokok-Pokok Manajemen Modern. Jakarta :
Pustaka Binaman Pressindo
♥ ♠ ♦ ♣ LEGENDAQQ.NET ♥ ♠ ♦ ♣
ReplyDeleteKami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : Legendaqq
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendapelangi(dot)com
- www.legendapelangi(dot)net
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^