Friday, 17 February 2017

Laporan Observasi / Kunjungan Lapang Lembaga Pendidikan : Sarana Prasarana Olahraga

Description: D:\KULIAH\Logo-Unej-Bakucompress.png

LAPORAN HASIL OBSERVASI
SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA
DI SMA NEGERI 3 MALANG
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah Pengembangan Kopetensi Kependidikan

Dosen Pengampu:

Drs. Joko Widodo, MM

Disusun Oleh: Kelompok 6


PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016/2017

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah S.W.T, yang telah memberikan cinta dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun “ Laporan Observasi Sarana dan Prasarana Sekolah dalam Bidang Olahraga di SMA Negeri 3 Malang ”. Penulisan  laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu, hal ini tidak lain karena dukungan dari berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima kasih, terutama kepada bapak Drs. H. Sutrisno Djaja, MM. Dan bapak Zulianto, S.Pd, M.Pd  selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Pengembangan Kompetensi Kependidikan, serta semua pihak yang telah membantu pembuatan laporan ini.
Penulis berharap laporan ini dapat digunakan oleh para pembaca sebagai bahan acuan untuk menambah wawasan, pengalaman dan pemahaman, serta untuk memberi gambaran pada pembaca mengenai sarana dan prasarana olahraga yang baik berdasarkan observasi di SMA Negeri 3 Malang. Semoga laporan ini ada faedah untuk pembaca budiman umumnya dan penulis khususnya.
Penulis menyadari dengan penuh kerendahan hati, bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca yang budiman, demi kebaikan/kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Jember, 05 Desember 2016
                                                                                                                 Penulis


DAFTAR ISI



BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Kegiatan

Kegiatan ini merupakan salah satu program dari pemerintah untuk mahasiswa. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kompetensi professional, pedagogik, kepribadian dan social sesuai dengan bidang studi dan keilmuan yang terkait. Dalam rangka menyiapkan calon guru yang memiliki kompetensi tersebut  perlu dilakukan upaya peningkatan, antara lain peningkatan awal siswa baru, peningkatan kompetensi guru, pengembangan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa , penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar. Dari semua cara tersebut, peningkatan kualitas pembelajaran melalui peningkatan kualitas pendidik menduduki posisi yang sangat sentral dan akan berdampak positif.
Salah satu upaya dalam mencapai hal tersebut perlunya program pengembangan melalui magang mahasiswa disekolah dengan cara mengamati kultur / budaya sekolah, mengamati peserta didik dalam proses pembelajaran serta mengamati bagian-bagian dari sarana dan prasarana di sekolah. Program observasi ke Sekolah tampaknya perlu diapresiasi oleh semua pihak Universitas Jember. Dengan  terselenggaranya kegiatan ini diharapkan mahasiswa peserta magang memiliki sikap pemahaman, penghayatan, motivasi dan keterampilan sebagai calon pendidik yang pada saatnya memiliki kompetensi guru yang berkualifikasi profesional, cerdas, unggul, dan beribawa.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa di bawah pengawasan guru. Keberadaan sekolah saat ini sangat menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Pemerintah telah berusaha melakukan pembaruan pada kurikulum pendidikan yang menjadi pedoman dalam penyelengaraan kegiatan pembelajaran, khususnya pada pembelajaran Pendidikan Jasmani. Selain dalam mendukungan proses kegiatan belajar mengajar, Pemerintah juga menekankan pada pengembangan bakat serta minat yang dapat disalurkan melalui kegiatan Ekstrakulikuler. Dalam upaya merealisasikan Kurikulum yang telah dikembangkan oleh pemerintah dan menyelenggarakan Ekstrakulikuler yang efektif, maka untuk itu sekolah harus memiliki sarana dan prasaran yang cukup dan memadai serta mempunyai standar kualitas yang baik. Sarana dan prasarana yang dimaksud disini adalah berupa tempat serta peralatan atau perlengkapan olahraga lainnya. 
Kemudian, selain peran sarana dan prasarana yang berkontribusi cukup banyak, Peran seorang guru dalam sebuah sekolah juga sangat penting. Untuk itu, seorang guru harus tahu benar bagaimana situasi dan kondisi sekolah tempat guru tersebut mengajar. Kita sebagai calon guru merupakan calon pendidik yang nantinya berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa dan berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu mahasiswa harus mengetahui lebih awal tentang kondisi sesungguhnya yang ada di sekolah sehingga pada saat terjun ke sekolah dapat mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.

1.2  Rumusan Kegiatan

Dalam kegiatan observasi ini teradapat beberapa rumusan yang akan kita bahas dalam laporan kegiatan observasi ini, diantaranya:
1.     Apa pengertian sarana dan prasarana olahraga ?
2.     Bagaimana peran serta sarana prasarana olahraga dalam menunjang proses kegiatan kegiatan belajar mengajar dan ekstrakulikuler ?
3.     Bagaimana landasan dasar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah ?
4.     Bagaimana kesesuaian antara sarana prasarana yang ada di SMA Negeri 3 Malang dengan teori dan landasan dasar yang telah di tetapkan ?

1.3  Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan observasi ini adalah menambah wawasan kita mengenai fasilitas olahraga di SMA Negeri 03 Malang, diantaranya:
1.      Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru maupun siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan khususnya pemenuhan Sarana Prasarana Olahraga di SMA Negeri 3 Malang
2.      Untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan Sarana Prasarana di SMA Negeri 3 Malang
3.      Serta untuk mengetahui kesesuaian antara teori, landasan dasar dan juga pemenuhan fasilitas yang sudah ada di SMA Negeri 3 Malang

1.4  Manfaat Kegiatan

Manfaat dari kegiatan observasi di SMA Negeri 03 Malang ini yaitu menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai fasilitas olahraga di SMA Negeri 03 Malang ini sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil observasi guna memenuhi tugas Pengembangan Kompetensi Kependidikan.

1.5  Metode

Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini antara lain :
1.      Studi pustaka, yaitu mengumpulkan informasi dari buku atau internet.
2.      Observasi, yaitu mendatangi langsung tempat penelitian.
3.      Wawancara, yaitu melakukan tanya-jawab dengan narasumber

1.6  Waktu dan Tempat Observasi

Observasi ini dilakukan pada :
Hari                 : Sabtu
Tanggal           : 26 November 2016
Pukul               : 08.00 WIB s/d Selesai
Tempat            : SMA Negeri 3 Malang


 BAB 2. LANDASAN TEORI

2.1     Sarana dan Prasarana Olahraga

Sarana prasarana olahraga adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan di luar maupun di dalam. Contoh : cymnasium, lapangan permainan, kolam renang, dsb. (Wirjasanto 1984:154). Pengertian sarana prasarana tidak seperti yang di atas, namun ada beberapa pengertian lain menurut sumber yang berbeda pula. Sarana prasarana olahraga adalah semua sarana prasarana olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga (Seminar Prasarana Olahraga Untuk Sekolah dan Hubungannya dengan Lingkungan  : 1978).
Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olahraga. Prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari tempat olahraga dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik yang statusnya jelas dan memenuhi persyaratanyang ditetapkan untuk pelaksanaan program kegiatan olahraga.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa sarana prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan/tanpa bangunan yang digunakan untuk perlengkapan olahraga. Sarana prasarana olahraga yang baik dapat menunjang pertumbuhan masyarakat yang baik.

2.2     Fungsi dan Manfaat diadakannya Sarana dan Prasarana Olahraga

Sarana merupakan perlengkapan yang sifatnya dapat digunakan secara langsung. Dalam konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan, sarana berarti perlengkapan yang mendukung dan berhubungan langsung dengan proses pembelajaran. Sementara prasarana adalah fasilitas pokok yang sifatnya mempunyai masa pakai yang cukup lama yang mana dalam konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan, prasarana berarti fasilitas pokok yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sarana prasarana pendidikan di sini dapat digambarkan seperti sebuah ruang kelas, di dalamnya terdapat guru, siswa, papan tulis, meja, kursi, LCD/Projector, dsb. Maka kelas, meja, dan kursi di sini adalah fasilitas pokok yang disebut prasarana pendidikan yang diperlukan dalam mencapai tujuan pendidikan. Karena diperlukan maka prasarana pendidikan harus ada sebelum suatu proses pembelajaran di mulai. Sementara papan tulis dan LCD/Projector, merupakan perlengkapan atau sarana pendidikan yang mendukung proses pembelajaran. Di sinilah guru dan siswa harus bekerjasama menjaga dan mengelola agar sarana prasarana dapat berfungsi dengan baik sehingga memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Sarana prasarana yang dikelola dengan baik akan memudahkan guru dalam mengajar dan juga menambah kenyamanan siswa dalam belajar. Manajemen sarana prasarana pendidikan merupakan suatu proses pengelolaan sarana prasarana di sekolah supaya berfungsi dengan baik sehingga antara guru dan siswa, keduanya dapat saling menjalankan tugasnya dengan baik pula dan tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.
Sarana dan prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas baik dan memadai dalam artian harus di sesuaikan dengan standart keutuhan ruang perorangan. Sarana dan prasarana olahraga adalah daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis peralatan dan tempat berbentuk bangunan yang di gunakan dalam memenuhi prasaratan yang di tetapkan untuk pelaksanaan program olahraga.
Fungsi prasarana beserta sarananya adalah sebagai lokasi atau tempat dalam bisnis maupun aktivitas olahraga. Sehingga akan saling mendukung dengan adanya tempat dan juga perlengkapan beraktivitas. Selain itu sarana dan prasarana yang berkualitas baik juga berperan penting dalam keselamatan penggunanya, sehingga dapat mengurangi faktor cidera dalam pelaksanaan kegiatan yang menggunakan sarana dan prasarana tersebut. Jadi fungsi dari sarana dan prasarana yakni dapat disimpulkan sebagai alat pendukung dan membantu kelancaran terlaksananya suatu kegiatan jasmani, dengan demikian akan terwujudnya suatu kegiatan jasmani yang berkualitas bila didukung oleh prasarana yang juga berkualitas baik
Banyak fasilitas olahraga yang pemakaiannya belum sesuai dengan kondisi sebenarnya. Fasilitas tersebut penggunaannya belum sesuai dengan kebutuhan sekolah bahkan terkesan sia- sia dalam pengadaannya karena tidak terawat dengan baik dan pengalihan fungsi fasilitas tersebut yang tidak tepat. Selain itu bila penggandaan fungsi fasilitas dilakukan dengan tepat, akan lebih menghemat lahan apalagi bagi sekolah yang memiliki lahan terbatas, dengan dilakukannya penggandaan fasilitas tersebut proses berlangsungnya praktek yang menggunakan fasilitas tersebut dapat berjalan dengan baik. Jadi, manfaat sarana dan prasarana dapat disimpulkan bahwa dengan memanfaatkan sarana prasarana dan prasarana dengan baik dan sesuai dengan kegunaannya dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan sedikit banyak dapat membantu kelancaran kegiatan jasmani

2.3     Landasan Dasar Pengadaan Sarana dan Prasarana Olahraga

Standar sarana dan prasarana merupakan kebutuhan utama sekolah yang harus terpenuhi sesuai dengan amanat Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, PP No 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007.
Landasan hukum dikeluarkannya standar sarana dan prasarana yaitu berdasarkan Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab XII Pasal 45 tentang Sarana dan Prasarana Pendidikan berbunyi :
1.        Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
2.        Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
3.        Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah  Ibtidaiyah  (Sd/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Smp/Mts), Dan Sekolah  Menengah  Atas/Madrasah Aliyah (Sma/Ma) pasal 2 BAB II, disebutkan bahwa standard sarana dan prasarana ini mencakup:
1)    kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan  komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah,
2)    kriteria  minimum  prasarana  yang  terdiri  dari  lahan,  bangunan,ruang-ruang,   dan  instalasi  daya  dan  jasa  yang  wajib  dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.



BAB 3. PELAKSANAAN OBSERVASI

3.1     Profil SMA Negeri 3 Malang

SMA Negeri 3 Malang, yang beralamat di jalan Sultan Agung Utara Nomor 7 Kota Malang, lahir pada tanggal 8 Agustus 1952 berdasarkan Surat Keputusan Menteri PP dan K Nomor 3418/B tertanggal 8 Agustus 1953. Pada saat itu bernama SMA B II Negeri Malang. Sejarah perkembangan SMA Negeri 3 Malang secara kronologis dimulai setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949. Sempat mengalami beberapa kali perubahan nama. Nama SMA Negeri 3 Malang mengalami perubahan lagi menjadi SMU Negeri 3 Malang berdasarkan SK Mendikbud Republik Indonesia Nomor 035/0/1997, dan kemudian kembali lagi menjadi SMA Negeri 3 Malang. Berikut ini adalah Motto dari SMA Negeri 3 Malang.
Pada awalnya motto asli SMA Negeri 3 Malang berbunyi: “bertaqwa-belajar-bekerja-berjuang”, dan merupakan hasil karya peserta didik-siswi SMA Negeri 3 Malang pada bulan Juli 1967. Kemudian motto tersebut digubah oleh Bapak Rahardjo (pengajar Bahasa Indonesia) ke dalam bahasa Sansekerta menjadi: “Bhatya-widagdha-karya-sudhira”. Resmi ditetapkan pada HUT ke-17 SMA Negeri 3 Malang, yang jika diuraikan adalah:
Bhaktya        : berbakti, bertakwa
Widagdha     : berilmu pengetahuan, belajar, berguna
Karya                        : bekerja
Sudhira         : berani, berjuang, berteguh hati.
Pengubahan ke dalam bahasa Sansekerta bertujuan agar motto memiliki nilai puitis dan estetis serta emosional artistic. Motto tersebut kemudian popular dengan singkatan Bhawikarsu.
Sejak tahun 2005, SMA NEGERI 3 MALANG merupakan salah satu Center of Cambridge International Examination (COCIE), yang ada di Indonesia. Sebagai COCIE, SMA Negeri 3 Malang berhak sebagai pelaksana ujian Internaional Cambridge (Cambridge International Examination, CIE) yang diikuti oleh beberapa sekolah RSBI. Dengan perkembangan yang terjadi saat ini, mulai tahun 2014 SMA Negeri 3 Malang melaksanakan ujian sertifikasi ICAS. ICAS bertujuan untuk mengapresiasi prestasi peserta didik yang berhasil mengikuti International Competitions and Assessments for Schools (ICAS) pada setiap subject yang telah diikuti (English, Mathematics, Science, Writing, and Computer skills), nilai ujian ICAS tersebut dapat dipakai untuk pertimbangan penambahan pada Nilai Akhir (NA) hasil perhitungan dari nilai tugas, ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester masing-masing mata pelajaran tersebut di atas pada semester genap sehingga nilai rapor peserta didik pada semester tersebut diharapkan dapat menjadi lebih baik. Penambahan pada Nilai Akhir didasarkan pada portofolio yang di dapat peserta didik tersebut.
Adapun nilai-nilai yang dikembangkan oleh SMA Negeri 3 Malang yakni Prestasi, Kejujuran, Tanggungjawab, Agama, Kerja sama, Kreativitas, Rasa senang, Persahabatan, Kebijaksanaan, Kehidupan yang Seimbang, Keberhasilan, dan Kembali ke atas.
SMA Negeri 3 Malang merupakan sekolah unggulan yang ditetapkan pemerintah sebagai salah satu sekolah rujukan di Indonesia. Sekoah ini menerapkan Sistem Kredit Semester yang merupakan sistem yang dapat diikuti bagi seluruh siswa yang ingin mempersingkat semester seperti halnya yang ada pada perkuliahan. Sistem SKS ini membentuk kelas-kelas unggulan berdasarkan jurusan yang ada di sekolah dengan sebutan SCI (Siswa Cerdas Istimewa) yang merupakan bentukan kelas dari hasil penyaringan sekolah berdasarkan nilai-nilai siswa yang memenuhi persayaratan untuk masuk ke dalam kelas unggulan tersebut. Sehingga dengan bentukan kelas tersebut, siswa dapat lebih mempersingkat semester yang normal ditempuh selama 3 tahun, dengan sistem tersebut siswa dapat menempuhnya hanya selama dua tahun, sehingga dapat lulus dengan lebih cepat. Selain program SKS sekolah ini juga menerapkan sistem kurikulum 2013, yang mana sistem ini adalah sistem lebih mengorientasikan pembelajaran kepada muridnya.
Sekolah SMA Negeri 3 Malang menitik beratkan pada sisi akademis, dimana pada sekolah ini juga telah memiliki 3 program unggulan yaitu Internasional Conference yang melibatkan siswa di dalam hubungan internasional, kemudian Cross Culture Understanding, dimana siswa di dalam program ini juga nantinya akan diperkenalkan pada budaya-budaya serta memahami mengenai beragam kebudayaan tersebut. Dan ada juga program Orientasi yang di selenggrakan di Belanda dan juga Jerman. Beberapa program tersebut merupakan program unggulan yang ada di SMA Negeri 3 Malang, dimana selain memiliki program-program unggulan tersebut, sekolah juga mempunyai Sistem Informasi Berbasis Android, sehingga siswa dapat mencari informasi apapun berkaitan dengan sekolah SMA Negeri 3 Malang hanya dengan menggunakan informasi berbasis Android dari SMA Negeri 3 Malang. Pihak sekolah pun juga selalu melakukan Uprading terhadap sistem tersebut, sehingga dapat bayangkan bagaimana sekolah SMA Negeri 3 Malang dapat dikatakan sebagai sekolah yang sangat maju,dan juga dengan sumber daya-sumber dayanya yang juga berkualitas, sehingga sekolah SMA Negeri 3 Malang ini menjadi salah satu sekolah unggulan yang banyak diminati oleh siswa di Kota Malang.

3.2     Hasil Observasi

Setelah dilakukan penyambutan oleh pihak sekolah SMA Negeri 3 Malang, dengan sesi tanya jawab serta pengenalan SMA Negeri 3 Malang kepada seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2015 Universitas Jember, seluruh mahasiswa magang 1 “Pengembangan Kompetensi Kependidikan” yang terbagi dalam kelompok-kelompok kecil selanjutnya melakukan observasi secara bersama-sama dengan didampingi oleh panitia Humas dari SMA Negeri 3 Malang untuk berkeliling dan melihat-melihat mengenai apa saja hal-hal yang dimiliki oleh SMA Negeri 3 Malang. Setelah berkeliling bersama, seluruh mahasiswa kemudian mulai mencari informasi berdasarkan informasi pada masing-masing kelompok. Adapun kelompok penulis, mendapatkan bagian untuk membahas secara detail mengenai fasilitas olahraga yang ada pada SMA Negeri 3 Malang. Untuk itu penulis mendapatkan informasi berkaitan dengan fasilitas olahraga di SMA Negeri 3 Malang yang didapatkan dari pendapat masing-masing siswa SMA Negeri 3 Malang terhadap fasilitas olahraga yang ada di sekolahnya. Adapun informasi tersebut diantaranya sebagai berikut :
Olahraga yang ada di SMA Negeri 3 Malang terdiri atas Basket, Futsal, Voli, Panahan, Bulu tangkis, Tenis Meja dan olahraga lainnya. Menurut Observasi yang telah kami lakukan di SMA Negeri 3 Malang, membuktikan bawasannya untuk pemenuhan sarana dan prasarana Olahraga dapat di katakan cukup bagus namun belum maksimal. Hal ini terbukti dengan jumlah kegiatan olahraga yang ada di SMA Negeri 3 Malang tidak sebanding dengan fasilitas lapangan yang disediakan. Dari berbagai olahraga yang ada di SMA Negeri 3 Malang, fasilitas olahraga masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan fasilitas dari beberapa olahraga seperti tempat untuk berlatih tenis meja, dimana lokasi tempat berlatihnya bersamaan dengan tempat yang disebut sebagai dapur yang berada didekat parkiran siswa. Sehingga masih terdapat beberapa kekurangan dalam fasilitas yang terdapat di SMA Negeri 3 Malang, tetapi untuk jumlah fasilitas olahraga dapat dikatakan hampir semuanya terpenuhi hanya saja terdapat beberapa olahraga yang terlihat masih begitu kurang memadai. Maka dari itu harapan siswa terhadap fasilitas sekolah di SMA Negeri 3 Malang tersebut agar bisa cepat tanggap dalam melakukan tindak lanjut terhadap fasilitas yang mungkin masih belum begitu memadai agar dapat membantu dan memudahkan siswa di dalam melakukan kegiatan/aktivitas keolahragaan sehingga tujuan yang juga ingin di capai di dalam kegiatan olahraga tersebut dapat tercapai.
kami melakukan wawancara kepada salah satu siswa yang turut serta dalam kegiatan olahraga. Menurut Menyatakan bahwa : “ dalam fasilitas untuk olahraga sendiri kami sebenarnya cukup puas dengan pemenuhan dari pihak sekolah. Namun mungkin dapat dilihat bawasannya karena luas SMA Negeri 3 Malang yang kurang luas juga mempengaruhi luas pembuatan lapangan, buktinya saja untuk lapangan Voli, Basket dan Bulu tangkis dijadikan satu lingkup”.
Hal ini membuktikan bahwa meskipun dinyatakan lengkap dalam pemenuhan fasilitas tempat namun tidak maksimal. Dalam pengelolaan dan perawatan yang bersifat kecil di ambil alih langsung oleh siswa, sepeti halnya pembelian bola basket dan juga bola voli, dananya sendiri di dapat dari hasil iuaran anggota. Sehingga dengan adanya inisiatif seperti ini dapat menigkatkan kemandirian dari siswa mengenai manajemen pengelolaan fasilitas serta dapat mempermudah pihak sekolah.
Untuk perawatan yang sifatnya berkala dan membutuhkan proses yang panjang seperti pengecatan lapangan dan kerusakan parah aakan fasilitas maka akan diserahkan langsung terhadap pihak sekolah. Namun terkadang pihak sekolah sendiri kurang tanggap dan lama dapat menanggapi usulan dan laporan dari siswa.
Kemudian ternyata tidak semua fasilitas tempat tersedia sesuai dengan daftar kegiatan ‘olahraga yang ada di SMA Negeri 3 Malang, ada juga beberapa kegiatan olahraga yang secara fasilitas tidak dapat terpenuhi dengan baik. Seperti halnya pada kegiatan meja tenis dan panahan.
Kegiatan meja tenis secara peralatan dapat terpenuhi, namun untuk tempat masih tidak tetap. Hasil observasi menunjukkan bahwa tempat meja tenis terletak pada dapur sekolah yang dicampur dengan berbagai peralatan musik, dengan posisi yang tidak siap digunakan. Tanpa di sadari, hal ini tentu akan mengurangi tingkat minat dari siswa untuk menggunakan fasilitas meja tenis. Bagi siswa yang ingin menggunakan meja tenis maka harus menyiapkan sendiri tempat dan peralatan.
Untuk kegiatan panahan juga masih tidak ditetapkan oleh pihak sekolah sehingga siswa untuk melakukan latihan panahan harus berpindah-pindah tempat. Secara peralatan, panahan juga dapat dinyatakan kurang lengkap, SMA Negeri 3 Malang hanya menyediakan alat peraga panahan dan tidak untuk melakukan panahan secara langsung. Pihak pembimbing dari panahan juga hanya memberikan teknik secara teori saja dan tidak diiringi dengan praktek. Dari kedua kegiatan olahraga di atas membuaktikan bawasannya dalam pemenuhan sarana dan prasarana olahraga di SMA Negeri 3 Malang dapat dikatakan kurang maksimal.



BAB 4. PENUTUP

4.1  Kesimpulan

SMA Negeri 3 Malang merupakan salah satu SMA terbaik di Indonesia. Berdasarkan observasi terhadap sarana prasarana dibidang olahraga yang telah kami lakukan di SMA Negeri 3 Malang, membuktikan bawasannya untuk pemenuhan sarana dan prasarana Olahraga dapat di katakan cukup bagus namun tidak dapat mencapai 100% maksimal. Hal ini terbukti dengan jumlah kegiatan olahraga yang ada di SMA Negeri 3 Malang tidak sebanding dengan fasilitas lapangan yang disediakan. Sarana dan prasarana yang tersedia untuk menunjang kegiatan olahraga di SMA Negeri 3 Malang untuk siswa masih belum maksimal, selain itu masih kurangnya pembenahan masalah lapangan ataupun masalah lain dari pihak sekolah. Hal ini membuktikan bahwa meskipun dinyatakan lengkap dalam pemenuhan fasilitas tempat namun fasilitas ini kuang maksimal.
Dalam pengelolaan dan perawatan yang bersifat kecil di ambil alih langsung oleh siswa, sepeti halnya pembelian bola basket dan juga bola voli, dananya sendiri di dapat dari hasil iuaran anggota. Sehingga dengan adanya inisiatif seperti ini dapat menigkatkan kemandirian dari siswa mengenai manajemen pengelolaan fasilitas serta dapat mempermudah pihak sekolah.

4.2  Saran

Berdasarkan observasi yang kami lakukan, kami memiliki sran untuk SMA Negeri 3 Malang terkait dengan sarana dan prasarana di bidang olahraga.
·           Sekolah segera memberikan fasilitas yang memadai kepada siswanya seperti memberikan net bola volly memberikan bola atau sejenisnya.
·           Membiayai semua kegiatan kompetisi siswa untuk meraih prestasi.
·           Membenahi segala bentuk saran seperti lapangan yang memiliki standart agar siswa termotivasi untuk melakukan latihan secara rutin.

dengan memanfaatkan sarana prasarana dan prasarana dengan baik dan sesuai dengan kegunaannya dapat meningkatkan kualitas kesehatan siswa dan juga meningkatkan prestasi siswa di bidang olahraga.

No comments:

Post a Comment